PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) RI, Abdul Mu’ti melakukan ground breaking Gedung Mahmud Marzuki Tower (MMT), Jumat (10/01/25).
Agenda ini bertepatan dengan kegiatan grand launching Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) tahun akademik 2025-2026.
Pada dua kegiatan ini, turut dihadiri oleh 6 Kepala Daerah di Bumi Lancang Kuning, lalu Rektor Umri, Dr Saidul Amin, Pj Gubernur Riau, Dr Rahman Hadi dan Kapolda Riau, Inspektur Jenderal (Irjen) Pol M Iqbal.
Abdul Mu’ti merasa bangga bisa hadir di tengah-tengah keluarga besar Umri. Dia pun menilai, sosok Saidul Amin sebagai pimpinan di Umri yang memiliki kemampuan sangat luar biasa dalam meyakini setiap orang.
Menurutnya, Saidul menjadi seorang leader dan penggerak yang bertanggung jawab disetiap hal sehingga dalam waktu singkat, kemampuan Rektor yang mumpuni itu bisa mengembangkan Umri menjadi semakin maju.
“Umri itu bukan cuma Universitas Muhammadiyah Riau saja, tapi bagi saya Umri itu Unggul, Maju, Revolusioner dan Inspiratif. Saya berharap Umri bisa menjadi bagian dari top ten Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Sumatera. Untuk di Sumatera sendiri, PTM yang sangat menasional yaitu Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU). Saya yakin Umri bisa seperti UMSU,” ujarnya di hadapan seluruh tamu undangan.
Di lokasi yang sama Rektor Umri, Dr Saidul Amin menjelaskan, hingga awal 2025, jumlah mahasiswa di Umri sendiri sudah mencapai 13.310 orang. Untuk melayani belasan ribu mahasiswa tersebut, kata Saidul lagi, Umri tentunya harus mengupgrade SDM yang dimiliki, terutama dosen dan tenaga kependidikan. Salah satu upaya upgrade itu dengan mensejahterakan para dosen dan tenaga kependidikan.
“Tahun 2022, ada 22 dosen kita yang sudah memiliki ijazah S3. Di 2024 kemarin, 57 dosen Umri sudah S3 dan sampai saat ini masih ada 51 dosen (Umri) yang sedang menjalani S3. Umri juga menggaji dosen dan karyawannya dengan gaji tinggi setara dengan ASN. Selain mensejahterakan para dosen dan karyawan, yang kita upgrade selanjutnya adalah peningkatan infrastruktur,” tuturnya.
Saidul mengatakan, Umri sudah lebih dulu meningkatkan infrastruktur gedung-gedung penting kampus, yakni Gerbang Peradaban, asrama mahasiswa serta Gedung Tajdid Center yang seluruh pembangunannya memakan biaya puluhan miliar rupiah.
Hebatnya, keseluruhan infrastruktur bernilai puluhan miliar tersebut dibangun tanpa menggunakan uang SPP perkuliahan mahasiswa dan tanpa mengeluarkan biaya sepeserpun dari pihak Umri.
Semua gedung itu selesai dibangun dari hasil kerjasama, kolaborasi dan wakaf para dermawan di Riau. Lalu sekarang, Umri juga akan membangun Gedung Mahmud Marzuki Tower (MMT). Gedung (MMT) tersebut memakan biaya Rp 60 miliar.
Sementara pata Bulan September 2025 ini, gedung itu Insya Allah sudah bisa digunakan. "Keberhasilan Umri ini tentu bukan karena kerja satu orang, tapi berkat kerjasama berbagai pihak dan stakeholder,” ucapnya.
Saidul menambahkan, pada proses pembangunan MMT itu sendiri, ditargetkan 4 tingkat lantai gedung selesai pada September 2025 mendatang. Gedung 4 lantai itu dibangun dengan konsep seperti Tanjak atau penutup kepala adat Melayu yang berbentuk runcing ke atas.
Dimana ada tiga tingkatan yang menyelimuti konsep tersebut yakni, Iman, Ikhsan dan Islam. Sedangkan ujung dari Tanjak itu adalah Tauhid.
Sementara itu, menyikapi ground breaking Gedung MMT, Mendikdasmen RI, Abdul Mu’ti menilai dimulainya pembangunan gedung tersebut harus mengamalkan prinsip membangun peradaban bangsa.
“Sehingga gedung MMT tak hanya menggambarkan gedung mewah bertingkat saja, tapi juga nantinya bisa melahirkan generasi emas, generasi muslim para pembangun peradaban manusia,” pungkasnya. ***