PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sebanyak 2.550 mahasiswa baru atau Sang Pencerah Muda mengikuti Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) dan Masa Taaruf (Masta) mahasiswa Universitas Muhammadiyah Riau (Umri) Tahun Akademik 2024/2025, Selasa (17/09).
"Setelah ini adek-adek akan mengenali bagaimana kehidupan di kampus, yang tentunya berbeda dengan study sebelumnya,"ujar Rektor Umri, Dr Saidul Amin dihadapan ribuan mahasiswa baru (Maba) tahun ajaran 2024-2025.
Dia mengatakan, tiga potensi penting dalam diri yang akan diberikan kepada para mahasiswa baru tersebut yakni Head, Heart dan Hand atau disebut pula Triple H.
"Satu keunggulan yang dimiliki Umri dan jarang dimiliki perguruan tinggi lain adalah menggabungkan tiga potensi diri, Head, Heart dan Hand. Tiga potensi inilah yang akan Umri berikan, Umri didik untuk mahasiswa baru," ujar Saidul ketika menyampaikan sambutannya.
Dijelaskan Saidul, di Umri, nantinya yang pertama dididik untuk mahasiswa baru adalah kepala. Artinya kepala akan diisi dengan knowledge, sains, inovasi dan berbagai hal yang menjadikan mereka orang terbaik. Namun meski begitu, sambungnya, jika hanya otak yang cerdas saja juga tidaklah menjamin seseorang itu menjadi orang terbaik.
Salah satu contohnya adalah para koruptor. Saidul menilai para koruptor adalah orang-orang cerdas yang sudah banyak menggerogoti bangsa ini, namun mereka kekurangan hati, sebab di hatilah letak keimanan dan ideologi.
"Di Umri, anak-anak (mahasiswa baru) kami akan dididik untuk mempertajam ideologi, kebenaran, keimanan, keteguhan hati dan spiritualitas. The last H adalah hand. Artinya harus punya skill dan kemampuan. Kemampuan untuk hidup berupa soft skill yang akan dididik di Umri. Mahasiswa Umri harus dapat menjadi matahari yang mencerahkan alam semesta tanpa bantuan siapapun," ungkapnya.
Di lokasi yang sama Pj Gubernur Riau yang diwakili oleh Kabid Guru Tenaga Kependidikan (GTK) Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Faizal Ahmaddin mengatakan, mahasiswa baru Umri penting untuk memiliki tiga kemampuan utama dalam menghadapi perkembangan teknologi. Tiga kemampuan itu yakni komunikasi, spiritual dan kuantitatif.
"Dengan begitu, kami berharap Sang Pencerah Muda dapat lebih akrab dengan perkembangan teknologi dan terus berpikir positif, sehingga dapat merasakan dampak positif dari sebuah perkembangan teknologi. Kami percaya Umri merupakan tempat yang tepat untuk mendapatkan itu semua," sebutnya.
Faizal menambahkan, untuk memajukan sektor pendidikan di Riau, Pemrov Riau juga telah menyalurkan bantuan Beasiswa Prestasi dan Bidik Misi serta bantuan sosial pendidikan kepada mahasiswa kurang mampu di tahun 2024. Dimana, jumlah penerimanya sebanyak 7.384 orang dengan anggaran sebesar Rp 109.313.694.500,-.
Adapun beasiswa untuk mahasiswa Umri, jumlah penerimanya 744 orang. Terdiri dari Beasiswa Bidik Misi 290 orang, kemudian Beasiswa Prestasi 419 orang dan bantuan sosial pendidikan bagi mahasiswa kurang mampu sebanyak 35 orang. Dengan total anggaran Rp 9.429.120.000,-.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami untuk kemajuan pendidikan di Provinsi Riau. Kedepan, tentunya Pemprov Riau juga tetap membuka program Beasiswa Prestasi, Beasiswa Bidik Misi maupun bantuan kepada mahasiswa kurang mampu yang bertujuan mendukung dan memajukan sektor pendidikan di Riau. Mudah-mudahan dengan adanya program ini, Riau bisa menghasilkan SDM yang dapat bersaing dan berkompetisi secara global," pungkasnya. (*/pr2)