PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Pameran capaian kinerja Kementerian Agama akan meriahkan Indonesia Marketing Festival (IMF) 2024 di Pekanbaru, Riau. Keterangan ini disampaikan Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau Muliardi di Pekanbaru.
"Kemenag akan turut serta memeriahkan Indonesia Marketing Festival 2024 di Pekanbaru, Riau. Di sana nanti akan ada stand pameran sekaligus gerai konsultasi layanan Kemenag, terutama layanan yang terkait dengan para pelaku ekonomi seperti sertifikasi halal," ungkap Muliardi di Pekanbaru, Jumat (2/8/2024).
IMF 2024 berlangsung di tujuh kota di Indonesia, salah satunya di Pekanbaru. Gelaran ini akan berlangsung pada 5-6 Agustus 2024 di Hotel Premire Pekanbaru.
Muliardi menyampaikan, gelaran IMF 2024 ini merupakan even tahunan besutan Markplus Indonesia. Sebagai salah satu lembaga konsultasi marketing ternama di Indonesia, maka tak heran jika even yang dibuat juga ditunggu oleh para pelaku bisnis di tanah air.
"Kemenag turut bergabung di dalam rangkaian even ini, karena kita juga ingin menyampaikan bahwa banyak program Kemenag yang juga relate dan bersinggungan dengan para pelaku ekonomi," ungkap Muliardi.
Sebut saja beberapa program prioritas Kemenag, yaitu Penguatan Moderasi Beragama, Transformasi Digital, Revitalisasi KUA, Kemandirian Pesantren, Cyber Islamic University, Religiosity Indeks serta Sertifikasi Halal.
“Di antara kunci keberhasilan Kemenag untuk mewujudkan program- program tersebut adalah bersinergi dengan mitra-mitra strategis secara efektif, termasuk dengan Markplus dan mitra lainnya. Dengan rangkaian IMF ini nanti semakin menguatkan program- program Kemenag,” ungkap Muliardi.
Muliardi menambahkan, saat ini keberhasilan Kementerian Agama khususnya Kanwil Kementerian Agama Provinsi Riau dapat dilihat dari berbagai sektor pembangunan keagamaan dan pendidikan keagamaan.
Pada sektor pendidikan telah memberikan output yang sangat membanggakan dari segi fisik dan prestasi madrasah di Provinsi Riau sudah berstandar Nasional dan Internasional. Bahkan sejak tahun 2019 hingga saat ini, secara fisik madrasah di Riau terus mendapatkan perhatian melalui pembangunan fasilitas dari dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).
Santri pondok pesantren juga didorong untuk memiliki jiwa enterpreneur di bidang usaha perkebunan, pertanian maupun teknologi informasi. Sejak tahun 2021 – 2024 sebanyak 44 Pondok Pesantren di Riau mendapatkan bantuan inkubasi bisnis pesantren.
"Kemandirian pesantren yang menjadi program prioritas Kemenag, perlahan mulai terwujudi dengan adanya inkubasi bisnis ini," tukas Muliardi.
Untuk terus meningkatkan pelayanan kepada jamaah haji, Provinsi Riau juga telah membangun Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) serta Gedung Manasik Haji dan Balai Nikah Kecamatan di Kabupaten Indragiri Hulu, Kuantan Singingi, Bengkalis, Kampar, Rokan Hulu, dan Rokan Hilir, Siak, Pelalawan dan Kota Dumai.
KUA sebagai garda terdepan Kementerian Agama juga tidak luput dari perhatian dengan melakukan peningkatan fasilitas dan layanan melalui Revitalisasi KUA. Hingga tahun 2023 sebanyak 24 unit KUA telah dilakukan pembenahan.
Pelayanan kepada masyarakat juga telah ditingkatkan melalui pembangunan gedung Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) di Provinsi dan di Kabupaten/ Kota.
Untuk memberikan jaminan kehalalan produk makanan dan kosmetik, Kementerian Agama melalui Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal memberikan fasilitas halal sejak tahun 2019.
"Saat ini, di provinsi Riau telah terbit sebanyak 16.050 sertifikat halal dengan jumlah produk 67.641 untuk usaha besar, kecil, menengah dan mikro," ungkap Muliardi.
Selain itu, Kementerian Agama Provinsi Riau juga telah berkomitmen untuk membentuk lingkungan kehidupan beragama yang harmonis melalui penguatan moderasi beragama diberbagai kalangan. Seperti program Kampung Zakat di Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Kepulauan Meranti, Kota Wakaf di Kabupaten Siak, dan Pengembangan Kampung Moderasi Beragama di Kampung Pinang Sebatang Timurt Kecamatan Tualang Kabupaten Kampar.
Terakhir, Muliardi mengungkapkan dalam rangkaian IMF 2024, Kemenag juga akan menggelar Bimbingan Remaja Usia Nikah (BRUN) bagi para mahasiswa. BRUN ini jelas Muliardi, bertujuan untuk meningkatkan kualitas keluarga sekaligus berkontribusi mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) andal Indonesia.
“Stabilitas negara termasuk perekonomian sangat dipengaruhi oleh kestabilan keluarga. Untuk itu kita penyiapan keluarga dimulai dari individu-individu yang akan membentuk keluarga, seperti mahasiwa dan masyarakat umum usia remaja dengan mendatangkan narsumber yang ahli di bidangnya,” jelasnya.
Kegiatan IMF 2024 akan berlangsung di tujuh kota, yaitu Yogyakarta (31 Juli-1 Agustus 2024), Pekanbaru (5-6 Agustus 2024), Palembang (7-8 Agustus 2024), Manado (12-13 Agustus 2024), Bali (14-15 Agustus 2024), Bandung (19-20 Agustus 2024) dan Surabaya (21-22 Agustus 2024). (*/pr2)