Puncak Harganas ke 31 Propinsi Riau, Sukaryo : Ciptakan SDM Berkualitas Menuju Indonesia Emas
Cari Berita

Advertisement

Puncak Harganas ke 31 Propinsi Riau, Sukaryo : Ciptakan SDM Berkualitas Menuju Indonesia Emas

Jumat, 19 Juli 2024

Deputi ADPIN BKKBN RI saat berfoto bersama Bupati dan walikota se propinsi Riau didampingi Asisten I Sekdaprov Riau dan Kepala Perwakilan BKKBN Riau, Dra Hj Mardalena Wati Yulia usai acara peringatan Harganas ke 31, Jumat (19/7) di Gedung Balai Serindit Pekanbaru. 


PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Deputi Bidang Advokasi, Penggerakan dan Informasi (ADPIN) BKKBN RI, Sukaryo Teguh Santoso menyampaikan Harnagas merupakan hari yang penting. Tujuannya semata-mata mengingatkan bahwa keluarga punya peran penting dan strategis, dalam menciptakan sumber daya manusia berkualitas untuk masa akan datang. 


Penting karena Keluarga dengan delapan fungsinya menjadi sekolah atau madrasah pertama dan utama bagi setiap anak. Tentu, peringatan Harganas, punya dua misi. Yaitu aspek 


demografis yaitu mewujudkan penduduk tumbuh seimbang. Kemudian mewujudkan keluarga berkualitas. Tantangan bonus demografi yang dihadapi Indonesia memiliki sisa waktu 13 tahun lagi, sehingga perlu penyiapan generasi sehat dan cerdas, serta tidak stunting demi mewujudkan Indonesia Emas. 


Dari aspek demografis, Indonesia telah memasuki kondisi dimana angka kelahiran setiap wanita di Indonesia rata-rata 2,1 persen. Artinya, rata-rata wanita melahirkan 2 sampai tiga anak. Dibanding tahun 1970, wanita rata-rata melahirkan 6 anak. Hal ini merupakan bentuk kesadaran yang didukung oleh masyarakat, pemerintah dan stakeholder bagaimana keluarga direncanakan dengan baik.


"Program KB, semata-mata menciptakan keseimbangan sehingga anak yang lahir memang berkualitas. Penduduk memang terus bertambah. Namun yang harus dipastikan apakah penduduk itu berkualitas atau tidak," kata Sukaryo saat menghadiri acara Peringatan Harganas tingkat Propinsi Riau ke 31, yang digelar Jumat (19/7) di Balai Serindit. 


Ia juga menghimbau kepada seluruh pihak terkait agar tetap melakukan pemantauan pertumbuhan penduduk. Pasalnya, menurut dia, penduduk bukan sekadar sasaran pembangunan. Tapi juga pelaku pembangunan. Dalam mewujudkan kualitas sumber daya manusia, dan terhindari dari permasalahan stunting karena itu menjadi fokus pemerintah dan jadi masalah yang besar kedepannya dalam mencapai generasi emas di 2045. 


Dia bersyukur Riau menjadi provinsi ketiga terbaik di Indonesia dalam mengatasi stunting. Mudah-mudahan, di tahun 2024, jika semangatnya dipertahankan, angka stunting bisa di bawah 14 persen. Bahkan, ia optimis kasus stunting di Riau bisa dihilangkan.


Ia optimis, semua program Bangga Kencana dan penurunan angka stunting hasilnya akan baik di akhir 2024 ini. Hal ini telah dibuktikan karena di tahun 2023 kemarin, Riau berhasil menurunkan angka stunting diangka 3 persen. "Ini artinya kinerja dan kerjasama yang dilakukan sangat bagus, dan tentunya diharapkan ditahun ini penurunan angka stunting bisa diturunkan lagi sesuai dengan yang telah ditargetkan oleh Presiden RI,"paparnya. 


Peringatan Harganas ke 31 ini mengusung tema "Keluarga Berkualitas Menuju Indonesia Emas", dengan turut dihadiri oleh Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi Riau, Zulkifli Syukur, Pj Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Riau, Adrias Hariyanto, Kepala Perwakilan BKKBN Riau Dra. Hj Mardalena Wati Yulia, Bupati dan Walikota se Propinsi Riau, dan jajaran forkompinda Riau. 


Dalam kesempatan itu Zulkifli menuturkan bahwa momentum peringatan Harganas ini menjadi pengingat bagi seluruh pihak mengenai pentingnya keluarga sebagai sumber kekuatan untuk pembangunan bangsa dan negara. 


Menurutnya, jika suatu keluarga memiliki anak-anak yang sehat, cerdas dan kuat maka keluarga tersebut otomatis akan memiliki daya saing yang baik dan melahirkan generasi bangsa yang berkualitas.


"Kalau titik pertahanan yang paling bawah keluarga itu lemah, tidak mungkin itu bisa tercapai, oleh karena itu, di keluarga lah kita bisa mengharapkan anak-anak bisa tumbuh dengan baik, tumbuh dengan sehat, cerdas dan kuat,” paparnya.


Berdasarkan hasil Survey Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, prevalensi stunting di Provinsi Riau tahun 2023 ialah sebesar 13,6 persen. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan capaian nasional yaitu 21,5 persen.


“Hasil tersebut merupakan capaian luar biasa bagi Provinsi Riau yang menempati urutan ketiga terendah setelah Provinsi Jambi sebesar 13,5 persen dan Bali sebesar 7,2 persen,” ungkapnya.


Dilaporkannya, dari 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau, hanya satu Kabupaten yang belum mencapai target penurunan prevalensi stunting di bawah 20 persen yaitu Kabupaten Kuantan Singingi.


“Apresiasi kami berikan kepada 11 Kabupaten/Kota yang telah mencapai target World Health Organization (WHO),” ujar Asisten I.


Asisten I memandang, komitmen pimpinan daerah Kabupaten/Kota maupun Steakholder terkait sangat berpengaruh terhadap penurunan prevalensi stunting di Provinsi Riau.


Oleh sebab itu pada kesempatan tersebut Asisten I mengajak seluruh Stakeholder terkait untuk saling bersinergi dan berkolaborasi dalam rangka membangun keluarga  yang tangguh dan berkualitas.


“Salah satunya dengan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya gizi yang baik sehingga dapat menurunkan angka stunting di Provinsi Riau,” tutup Zulkifli Syukur. 


Dalam acara itu juga, turut dikukuhkan bunda asuh kepada PJ Ketua TP PKK Riau, Adrias Hariyanto dan juga penyerahan penghargaan kepada 9 kabupaten/kota dalam rangka Harganas ke -31 tahun 2024, yaitu 


1. Kategori penyuluh keluarga berencana (PKB) PNS - Kabupaten Rokan Hulu.

2. Kategori petugas lapangan keluarga berencana (PLKB) non PNS - Kabupaten Pelalawan.

3. Kategori klinik swasta - Kota Pekanbaru.

4. Kategori bina keluarga remaja (BKR) percontohan - Kabupaten Kepulauan Meranti.

5. Kategori bina keluarga balita (BKB) terbaik - Kabupaten Kuantan Singingi

6. Kategori pusat informasi dan konseling remaja (PIK-R) percontohan segmentasi berani usia 15 - 19 tahun - Kabupaten Siak

7. Kategori sekolah siaga kependudukan (SSK) Paripurna tingkat SMA - Kota Dumai

8. Kategori ajang kespro kawula muda (AKUKAMU) SLBN Bangkinang - Kabupaten Kampar

9. Kategori Kampung Keluarga Berkualitas - Kabupaten Bengkalis.(nie)