PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI) menggelar Tabligh Akbar dalam rangka memperingati Tahun Baru Islam 1446 Hijriyah dengan menghadirkan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr H Anwar Abbas, MM, M.Ag.
Dalam kegiatan yang diselenggarakan pada Rabu (17/7/2024) di Auditorium Kampus Utama Umri Jalan Tuanku Tambusai ini dihadiri ratusan undangan, antara lain Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau, Badan Pembina Harian (BPH) Umri, Rektor beserta Wakil Rektor Umri.
Tampak juga hadir jajaran Pimpinan Wilayah (PW) Muhammadiyah Riau, Pimpinan Daerah (PDM), Pimpinan Cabang (PC), serta Pimpinan Ranting (PR) Muhammadiyah se Riau, serta seluruh civitas akademika Umri.
Dalam sambutannya Rektor Umri Dr Saidul Amin MA mengucapkan selamat datang kepada Pimpinan Ranting, Cabang, dan Daerah Muhammadiyah di Provinsi Riau yang telah sudi untuk hadir pada acara Tabligh Akbar dan Rapat Koordiansi Tingkat Wilayah (Rakorwil) Cabang Ranting Muhammadiyah se-Riau di Kampus Umri.
"Tanpa adanya Bapak, Ibu dan saudara di Ranting, Cabang, Daerah Muhammadiyah, Umri bukan-lah apa-apa. Sebab bapak ibu lah yang menjadi duta-duta Umri sehingga kita bersama mengembangkan Umri di masa yang akan datang," katanya.
Saat ini Umri memiliki 29 Program Studi (Prodi) serta adanya Fakultas Kedokteran dan Sekolah Pascasarjana dimana Umri juga telah meresmikan Gerbang Peradaban, Gedung Rusunawa dan Gedung Wakaf Tajdid Center.
"Ketiga bangunan yang sudah kita resmikan ini menelan biaya kurang lebih Rp 40 miliar dimana kita tidak memakai dana SPP ataupun meminjam kepada bank, melainkan usaha kita sendiri yakni wakaf, sebab dengan berwakaf ada banyak hal yang kita berikan. Insya Allah setelah ini kita akan membangun gedung 9 lantai yang diberi nama Mahmud Marzuki Tower yang membutuhkan dana sekitar 60 miliar," tambah Saidul Amin.
Saidul Amin, juga berharap dengan diadakannya Tabligh Akbar bersama Ketua PP Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas MM M Ag dapat menambah ilmu pengetahuan kepada seluruh hadirin yang hadir pada pagi itu.
Disamping itu Penjabat (Pj) Gubernur Riau yang di Wakili oleh Asisten I Sekretariat Daerah Provinsi (Setdaprov) Riau berujar bahwa sejarah telah mencatat bahwa Persyarikatan Muhammadiyah di Riau tiada henti menebarkan nilai-nilai utama untuk memperkokoh umat muslim.
"Muhammadiyah dengan inspirasi dari Alquran Surat Ali Imran ayat-4, yang mengajak pada kesadaran iman dalam bingkai tauhid semata bukan sekedar Islam yang murni tetapi tidak gila terhadap kehidupan," ujarnya.
Selain itu ia juga menyampaikan Universitas Muhammadiyah Riau telah memulai pengabdiannya dalam upaya meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) hal ini tentunya merupakan kontribusi dan komunikasi yang tidak bisa dinilai.
Dalam ceramahnya, Ketua PP Muhammadiyah Dr H Anwar Abbas MM M Ag mengatakan penguatan ekonomi Persyarikatan, terutama di Daerah, Cabang, sampai Ranting agar dakwah Persyarikatan tidak bergantung dan bisa bergerak secara luwes.
"Umri bisa seperti ini karena Umri melaksanakan perintah agama salah satu adalah Silaturrahim. Dan barang siapa yang ingin dilapangkan pintu rezeki untuknya dan dipanjangkan umurnya dengan tali menyambung Silaturrahim," ujarnya.
Anwar Abbas yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Anwar menekankan bahwa Indonesia sebagai negara besar, berpotensi menjadi negara maju harus siap menghadapi perubahan peradaban yang akan datang. Umat Islam, sebagai mayoritas penduduk, harus aktif dalam membangun peradaban dunia ke depan.
Menurutnya, persatuan antara Muhammadiyah dan NU harus dijaga, karena kedua organisasi ini memiliki peran penting bagi bangsa Indonesia.
Buya mendorong kedua organisasi ini untuk membeli produk dari umat Islam terlebih dahulu sebelum mencari di tempat yang lain, serta membangun pabrik dan jasa yang diperlukan oleh umat Islam dan umat manusia pada umumnya.
Ekonomi umat Islam harus diperbaiki, karena menurut hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan Abu Na’im menyebutkan bahwa kemiskinan itu dekat kepada kekufuran.
“Oleh karena itu harus diberi skill dan mentality, yaitu enterpreneurship mentality atau intrapreneurship mentality," ujar Buya Anwar Abbas.
Buya Anwar menjelaskan, intrapreneurship mentality adalah sikap seorang yang memiliki semangat usaha namun tidak mau mendirikan perusahaan atau bisnis. Sementara, enterpreneurship mentality adalah mental seorang yang memiliki semangat wirausaha dan mau mendirikan perusahaan atau bisnis sendiri.
Kepada generasi muda muslim, dirinya mengajak supaya untuk berhijrah dari employing mentality ke enterpreneur mentality. Cita-cita menjadi karyawan yang dimiliki oleh generasi muslim Indonesia harus dikikis. (*/pr2)