SIAK, PARASRIAU.COM - Wakil Bupati Siak, Husni Merza sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Siak yang diwakili Kepala Dinas DPPAPPKB Siak, Noni Paningsih memimpin secara langsung rapat bersama Asian Agri dan Tanoto Foundation di Ruang Rapat Zamrud, Komplek Perumahan Abdi Praja, Rabu (17/7/2024).
Asian Agri sendiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam penanaman, hingga pengolahan tandan buah segar (TBS) untuk menghasilkan minyak sawit berkelanjutan di pabrik yang berteknologi tinggi dan ramah lingkungan.
Sedangkan Tanoto Foundation adalah sebuah organisasi filantropi independen yang didirikan oleh Sukanto Tanoto dan Tinah Bingei Tanoto atas dasar keyakinan bahwa setiap individu harus mempunyai kesempatan untuk mewujudkan potensinya secara penuh.
Di awal sambutannya Kepala Dinas DPPAPPKB Siak, Noni Paningsih menyampaikan salam dari Wakil Bupati Siak Husni Merza yang berhalangan hadir pada rapat hari ini.
"Pertama saya menyampaikan permintaan maaf atas ketidakhadiran Wakil Bupati Siak Husni Merza yang berhalangan hadir karena harus menghadiri acara di Kecamatan Tualang," kata Noni.
"Kami Pemerintah Kabupaten Siak tentunya mengapresiasi apa yang akan dilakukan perusahaan Asian Agri yang ingin berkolaborasi dengan Pemkab Siak untuk ikut serta dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Siak dan kami tentunya juga membuka diri kepada perusahaan lainnya agar juga ikut serta membantu Pemkab Siak dalam penurunan angka stunting," ujarnya.
Sementara itu, CSR Asian Agri Eko Budi Christyanto menyampaikan paparannya terkait kolaborasi antara perusahaan dan Pemkab Siak terkait penurunan angka stunting di Kabupaten Siak khususnya di Kecamatan Kerinci Kanan.
"Pertama kami menyampaikan terima kasih atas sambutan dari Pemkab Siak. Pertama kami dari Asian Agri berkomitmen bersama Pemkab Siak untuk bersama-sama menekan angka stunting yang ada di Kabupaten Siak yang hari ini kami fokuskan di Kecamatan Kerinci Kanan," kata Eko.
Eko menambahkan, ada beberapa skema dan program yang nantinya akan kita terapkan dalam kolaborasi bersama Pemkab Siak.
"Kami memiliki skema output dengan meningkatkan kapasitas dan keahlian TPK dalam memberikan layanan kesehatan dan gizi bagi 1.000 HPK dan memberikan pelatihan dasar kepada 25 Kader Posyandu serta memonitoring dan melaksanakan project ekposure," katanya.
Adapun tanggapan dari dinas terkait adalah sebagai berikut:
1. Melatih TOT untuk tenaga medis menjadi fasilitator yang bersertifikat dan kalau bisa TOT secara online (DINKES) dan melibatkan Dinkes untuk louncing aplikasi perusahaan untuk percepatan penurunan stunting yang bekerjasama dengan Kemenkes.
2. Memadukan kegiatan dan program perusahaan dengan posyandu terintegrasi sebagai pilot project dan rule model untuk kolaborasi dunia usaha dan pemerintah. Kalau bisa kick of tanggal 21 Agustus bisa terlaksana (Dinkes).
3. KPM untuk diikutkan dalam kegiatan peningkatan kapasitas KPM dalam percepatan penurunan stunting (DPMK).
4. Masukan untuk bisa membantu intervensi spesifik apabila ditemukan pada kampung anak stunting lebih dari 4 (DPMK).
Nantinya ada 5 kampung yang menjadi binaan Asian agri diantaranya :
1. Gabung Makmur
2. Buana Bakti
3. Simpang Perak Jaya
4. Kerinci Kanan
5. Bukit harapan
Rapat ini dihadiri langsung oleh Pimpinan Asian Agri Eko Budi Christyanto dan Tanoto Foundition Dedi Triyadi, Kepala Dinas Kesehatan Beny Chairuddin, Camat Kerinci Kanan Heppy Candra, Kepala Puskesmas Kerinci Kanan serta ketua PKK/TPPS Desa se-Kecamatan Kerinci Kanan. (*/pr2)