Seluruh peserta berfoto bersama dalam acara Puncak Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Riau tahun 2023, Rabu (18/1) di Menara Gedung BRK Syariah Pekanbaru. |
PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Riau Tahun 2023 digelar serentak di 12 Kabupaten Kota se-Provinsi Riau. Kegiatan BIK tahun ini mengusung tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”. Dimana tema tersebut sangat bermakna dikarenakan jika setiap masyarakat Indonesia memiliki akses yang mudah dan merata, maka dampak terhadap ekonomi Indonesia akan terjadi peningkatan dan menjadikan masyarakat sejahtera.
Demikian disampaikan oleh Kepala Otoritas Jasa Keuangan Riau, Muhamad Lutfi, yang digelar di Menara Gedung BRK Syariah, Rabu (18/10). Hadir dalam acara tersebut Gubernur Riau, H Syamsuar, dan jajaran forkompinda Riau serta seluruh perbankan dan lembaga keuangan di Riau. Pembukaan puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan serentak se-Provinsi Riau, terhubung langsung dan turut disaksikan melalui fasilitas zoom streaming ke 11 (sebelas) lokasi kegiatan inklusi keuangan di Kabupaten /Kota se-Provinsi Riau.
Dikatakan Lutfi berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2022, menunjukkan indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia sebesar 49,68 persen, dan indeks inklusi keuangan tahun ini mencapai 85,10 persen. Hal tersebut menunjukkan gap antara tingkat literasi dan tingkat inklusi semakin menurun, dari 38,16 persen di tahun 2019 menjadi 35,42 persen di tahun 2022. Untuk Provinsi Riau, indeks literasi keuangan di angka 67,27%, yang merupakan indeks literasi keuangan tertinggi dibandingkan seluruh provinsi di Indonesia. Sedangkan untuk indeks inklusi keuangan sebesar 85,19%, masih di atas indeks inklusi keuangan nasional.
Rangkaian kegiatan Bulan Inklusi Keuangan 2023 telah dilakukan sejak bulan Mei dan puncak kegiatan Bulan Inklusi Keuangan dilaksanakan pada bulan Oktober dengan berbagai kegiatan literasi dan inklusi yang melibatkan seluruh Industri Jasa Keuangan dari industri Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Perusahaan Pembiayaan, Dana Pensiun, Pegadaian, Fintech dan Ecommerce dan stakeholders terkait secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia.
Sehubungan dengan strategi pelakaan BIK yang berbada dengan tahun-tahun sebelumnya, M. Lutfi menyatakan, OJK, IJK dan bersinergi dengan 13 (tiga belas) TPKAD se-Provinsi Riau, menerapkan strategi yang lebih efektif terkait penetrasi peningkatan literasi dan inklusi keuangan. Dalam hal ini, dengan menyelenggarakan secara serentak di 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau pada waktu yang bersamaan. Lebih dari 2000 peserta hadir mengikuti kegiatan yang diselenggarakan di 12 titik lokasi di 12 Kabupaten /Kota se-Provinsi Riau.
Sementara itu, Gubernur Riau turut mengapresiasi atas digelarnya kegiatan BIK 2023 dan berterima kasih kepada Otoritas Jasa Keuangan, Industri Jasa Keuangan (IJK) serta Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) se-Provinsi Riau, yang telah bahu-mambahu melaksanakan beberapa program konkrit guna mendukung pencapaian target inklusi keuangan 90% pada tahun 2024.
Menurutnya, akses keuangan merupakan hak dasar bagi masyarakat dan memiliki peran penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat serta mewujudkan kemandirian ekonomi. Dengan adanya kemudahan akses keuangan yang diberikan oleh industri jasa keuangan, masyarakat memiliki kesempatan untuk memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara lebih optimal. Hal ini membantu merencanakan keuangan mereka dengan lebih baik.
Direksi Bank BRKS, Fajar Restu, yang merupakan Ketua Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan (FKIJK) Riau mewakili FKIJK Riau mengatakan IJK Riau senantiasa siap untuk bersinergi dengan OJK serta Pemerintah Daerah dalam pencapaian target inklusi sebesar 90% di tahun 2024. Kami percaya bahwa kolaborasi antara industri jasa keuangan, pemerintah, dan lembaga terkait lainnya akan menjadi kunci keberhasilan dalam memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau.
IJK Riau melakukan berbagai upaya untuk memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau. Kami telah bekerja sama dengan berbagai pihak dalam meningkatkan akses terhadap layanan keuangan yang aman, terjangkau, dan bermanfaat. Kami juga telah mengadakan berbagai program edukasi dan pelatihan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai manfaat dan pentingnya pengelolaan keuangan yang baik.
Namun, kami sadar bahwa masih banyak tantangan yang harus dihadapi dalam mencapai target inklusi sebesar 90% di tahun 2024. Oleh karena itu, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan berkolaborasi dengan semua pihak yang terlibat dalam memperkuat inklusi keuangan di Provinsi Riau. (nie)