Baca Juga
PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Perwakilan BKKBN Provinsi Riau bersama dengan Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Dumai menyelenggarakan pelayanan MOW bagi para akseptor, Sabtu (29/10).
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Dumai, Hj Leni Ramaini Paisa, SKM hadir secara langsung untuk menyapa calon akseptor dan akseptor yang sudah dilayani.
"Sekarang kalau ibu mau ber-KB tidak susah, jangan khawatir. Sudah banyak pelayanan KB dengan berbagai metode yang kita sediakan. Dilakukan oleh ahlinya dan tentunya gratis. Nanti kader kita akan membantu mendampingi ibu sampai selesai," ujar Leni.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Riau Dra. Mardalena Wati Yulia, M.Si mengatakan kegiatan ini merupakan bagian dari upaya yang dilakukan untuk Percepatan Penurunan Stunting.
"Kegiatan pelayanan MOW hari ini, juga merupakan salah satu upaya untuk percepatan Penurunan Stunting, terutama bagi PUS/ keluarga yang beresiko Stunting, untuk menghindari 4 T, karena kita lihat calon akseptor ada yang anaknya sudah 5 orang. kalau dia melahirkan lagi, akan sangat beresiko terhadap Ibu atau anaknya, kegiatan ini juga dalam rangka percepatan realisasi BOKB pelayanan KB MKJP," ucap Mardalena.
Harapannya dengan makin banyaknya pelayanan KB yang dilakukan, maka semakin banyak Pasangan Usia Subur (PUS) di Kota Dumai yang mampu merencanakan kehamilan dengan baik sehingga hal ini juga akan berkontribusi terhadap Percepatan Penurunan Stunting di Provinsi Riau, terkhusus Kota Dumai.
Untuk penyelenggaraannya BKKBN bekerjasama dengan dr. Husni Widyawati dari RS. Graha Yasmin Dumai.
|
Kunjungan akseptor yang melakukan pemasangan KB. |
Kegiatan ini turut dihadiri oleh Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Kota Dumai, Ketua TP PKK Kecamatan Dumai Selatan, Kecamatan Sungai Sembilan dan Kecamatan Bukit Kapur.
Metode Operasi Wanita (MOW) merupakan salah satu cara kontrasepsi yang diikuti dengan tindakan pembedahan pada saluran telur wanita. Secara umum tujuannya adalah untuk menghambat perjalanan sel telur perempuan agar tidak dibuahi sperma. Kontrasepsi ini digunakan hanya untuk pasangan suami istri yang telah memutuskan untuk tidak lagi memiliki anak. Oleh sebab itu jika ingin menggunakan kontrasepsi ini perlu diperhatikan bahwa kontrasepsi ini merupakan kontrasepsi yang permanen.
Tujuan dilaksanakannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kesertaan ber-KB dan mendekatkan pelayanan kesehatan reproduksi kepada Pasangan Usia Subur di Kota Dumai. Rencananya hari ini akan dilayani sebanyak 11 akseptor.(pr1)