PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Wakil Ketua Dewan Daerah Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Riau, Kunni Masrohanti, menyebutkan, keadilan ekologis tidak akan dapat terwujud tanpa adanya keadilan gender.
Hal ini disampaikan Kunni sempena Hari Perempuan Internasional yang diperingati setiap tanggal 8 Maret. Kata Kunni, hari perempuan ini menjadi momentum bagi perempuan dunia, termasuk Indonesia untuk menghilangkan diskriminasi terhadap perempuan serta meruntuhkan budaya patriarki di Indonesia.
“Guna mewujudkan keadilan ekologis, emansipasi dan keterlibatan perempuan merupakan prasyarat untuk meujudkan cita-cita tersebut. Tak ada Keadilan ekologis tanpa keadilan gender,” sebut Kunni.
Sejalan dengan tema Hari Perempuan Internasional atau International Women’s Day yang bertepatan pada hari Selasa (8/3/2022), Break The Bias, WALHI Riau mengutarakan pentingnya mengangkat perspektif perempuan dan keadilan gender dalam mewujudkan keadilan sosial ekologis.
WALHI Riau memandang bahwa kerusakan ekologis dan penghancuran ruang hidup rakyat merupakan salah satu refleksi dari sikap eksploitatif terhadap perempuan. Budaya patriarki yang mengakar dalam kehidupan sehari-hari membuat pandangan perempuan tentang kerja, ruang hidup dan penghidupan menjadi kabur.
Situasi ini memunculkan sikap bias gender seolah hal tersebut menjadi lumrah. Konsekuensinya, perempuan kerap bahkan sengaja tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan dan pembuatan kebijakan. Buah dari proses politik pun mengakibatkan kerugian kepada kelompok perempuan.
Hari perempuan internasional diharapkan mampu menjadi momentum bagi perempuan Riau dan perempuan Indonesia untuk menyuarakan pentingnya keadilan gender agar hak asasi perempuan dapat diakui dan diakomodasi.
“Tidak hanya untuk perempuan, momentum ini juga menjadi pengingat bagi kaum laki-laki untuk terus mendukung berbagai upaya dalam mewujudkan keadilan gender. Misalnya, dengan memberi akses dalam pembuatan keputusan dan mewujudkan ruang aman bagi perempuan,” tambah Kunni.
Sementara itu, Umi Ma’rufah, Koordinator Riset dan Kajian Kebijakan WALHI Riau, menyebut peran perempuan sangat penting dalam setiap pengambilan keputusan. Tidak hanya di dalam institusi terkecil seperti keluarga, perempuan juga memiliki peran dan status yang sama dengan laki-laki dalam menentukan sebuah keputusan strategis, termasuk pengelolaan sumber daya alam.
“Perempuan harus dilibatkan dalam setiap pembuatan keputusan. Perempuan akan terus termarjinalkan apabila pengambilan keputusan tidak mendengar dan memperhatikan kebutuhan khusus perempuan,” sebut Umi. (*)
Editor: M Ikhwan
.