JAKARTA, PARASRIAU.COM - Sektor pariwisata masih terdampak pandemi COVID-19. Kondisi tersebut terlihat dari kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang hanya 141,3 ribu di Januari 2021, turun 13,90 persen dari periode bulan sebelumnya, bahkan turun 89,05 persen dari Januari 2020.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, rendahnya kunjungan turis ke Indonesia juga menyusul adanya varian baru COVID-19 dan diberlakukannya larangan terbang dari sejumlah negara-negara.
"Wisman masih alami penurunan karena pandemi ini membawa dampak luar biasa ke sektor pariwisata dan dukungannya," kata Suhariyanto saat konferensi pers virtual, Senin (1/3/2021) dilansir Kumparan.
Kunjungan wisman tersebut paling banyak berasal dari Timor Leste, dengan porsi 53,2 persen dari total wisman yang berkunjung sepanjang Januari 2021. Disusul turis asal Malaysia sebesar 34,2 persen, dan Papua Nugini 2,4 persen,m.
"Pergerakan wisman ini masih jauh dari menggembirakan, dan membutuhkan waktu yang panjang untuk recovery, semuanya bergantung pada penanganan COVID tidak hanya di Indonesia tapi berbagai negara," jelasnya.
Anjloknya kunjungan turis asing tersebut turut berdampak ke tingkat penghunian kamar (TPK) hotel klasifikasi bintang. Pada Januari 2021 TPK mencapai rata-rata 30,35 persen, turun dibandingkan Januari 2020 yang mencapai 49,17 persen.
Ironisnya, BPS mencatat TPK terendah berada di Provinsi Bali yang hanya 11,15 persen. Padahal di Januari 2020, TPK di Bali mencapai 59,29 persen atau provinsi dengan TPK tertinggi di antara provinsi lainnya.
"Yang paling rendah adalah kita temukan di Bali hanya 11,15 persen. Jadi seperti kita ketahui, Bali sangat bergantung pada pariwisata, kontraksinya jauh lebih dalam dibanding provinsi lain," ujarnya (kumparan)
Editor: Anto Chaniago