PEKANBARU, PARASRIAU.COM - Sebanyak 164 profesor dari berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta merekomendasikan kepada Pemerintah untuk menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa ilmiah international.
Rekomendasi itu menjadi salah satu butir dari beberapa point keputusan Webinar International yang ditaja Forum Dewan Guru Besar Indonesia (FDGBI) di Universitas Islam Riau. Temu ilmiah yang berlangsung secara virtual live on youtube itu berakhir pada Jum'at sore (25/09 2020).
Webinar bertajuk, 'Maju Bersama Kita Berjaya' dibuka Kamis pagi (24/09 2020) oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia' yang diwakili Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Prof Dr R Agus Sartono MBA itu didukung 31 PTN dan PTS. Sejumlah pembicara berskala nasional dan international hadir menyampaikan kertas kerja dengan menggunakan bahasa Indonesia.
Mereka adalah Prof Stefaan Koos dari Universitaet Der Bundeswehr Munchen Jerman, Prof Dr Maqdi Behman (Eastern Mennonite University Virginia, Amerika), Prof Dr Kamaruddin Mohd Said (Wakil Presiden, Majlis Profesor Negara Malaysia), Dr Haji Noorarfan Bin Haji Zainal (Rektor Universitas Islam Sultan Syarief Ali Brunai Darussalam) dan Prof Dr H Syafrinaldi, SH, MCL (Rektor Universitas Islam Riau).
Selain itu hadir pula sejumlah profesor dari dalam negeri yang berbicara dalam ruang klaster, seperti Klaster Sosial, Humaniora dan Hukum, Klaster Agrokompleks, Klaster Agama dan Filsafat, Klaster Pendidikan, Klaster Sains dan Teknologi, Klaster Kesehatan dan Kedokteran.
Ketua Panitia Penyelenggara Prof Dr H Yusri Munaf SH MHum menyampaikan apresiasi kepada seluruh guru besar yang selama dua hari tidak meninggalkan tempat dan mengikuti kegiatan ini sampai selesai. ''Secara khusus apresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada Rektor UIR Prof Syafrinaldi dan Pengurus FGDBI dibawah pimpinan Prof Mursalim karena selama delapan bulan telah mendorong paniti bekerja mempersiapkan acara,'' ungkap Yusri Munaf.
Awalnya konferensi akan dilaksanakan secara off line pada April 2020. Tetapi karena dalam waktu bersamaan datang corona maka kegiatan digeser ke September secara virtual. ''Alhamdulillah semua berjalan baik,'' ujar Yusri yang juga menjabat sebagai Direktur Pascasarjana UIR.
Ditambahkan, webinar telah mereview 121 tulisan dari para guru besar untuk diterbitkan dalam bentuk jurnal terindeks scopus dan prociding. Tulisan-tulisan tersebut di kelompokkan ke dalam beberapa klaster. ''Inilah sumbangan pemikiran para profesor untuk bangsa dan negara,'' tambah Yusri Munaf.
Hal senada disampaikan Rektor UIR Prof Syafrinaldi. Ia menyatakan, kegiatan ini sangat berdampak positif bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Rektor mengaku bangga atas kinerja panitia yang dimasa pandemi sukses melaksanakan webinar international ini.
''Untuk UIR ini juga sebuah prestasi. Tidak hanya karena seluruh pesertanya terdiri dari guru besar melainkan rekomendasi yang dihasilkan sekaligus mencatatkan sejarah bahwa apabila perjuangan menjadikan bahasa Indonesia sebagai ilmiah international berhasil maka orang akan tahu kalau host nya adalah UIR,'' ucap Rektor.
Ia berharap, Pemerintah dapat menindaklanjuti rekomendasi itu sesuai peraturan perundang-undangan. (rls/pr2)